Gaya Mengajar Mandiri (Self-Teaching Style-K)

Mengajar Mandiri (Self-Teaching Style-K)

Gaya ini tidak ada di sekolah; Selain itu, ini tidak tergantung pada guru kelas mana pun. Peluang perkembangan gaya ini diatur oleh individu yang menerapkan pengalaman. Keberhasilan dalam mencapai tujuan yang dimaksudkan bergantung pada keuletan, motivasi, dan pengetahuan individu untuk membangun pengalaman belajarnya sendiri.

Ringkasan

Karakteristik yang menentukan dari Gaya Mengajar Mandiri adalah hasrat, motivasi, dan keuletan individu untuk menerima peran pengambilan keputusan dari guru dan pelajar. Konten yang dipilih ditentukan oleh individu dan alasan serta proses yang digunakan untuk mengidentifikasi tujuan pengalaman dibuat oleh individu tersebut.

Anatomi

Dalam Gaya Mengajar Sendiri, pelajar individu (L) mengasumsikan peran guru dan pelajar dan membuat semua keputusan dalam set pra-dampak, dampak, dan pasca-dampak. Pengalaman ini dipandu oleh motif, minat, dan keingintahuan individu.

* Panah menunjukkan pergeseran keputusan dari Learner Initiated Style-J ke Self-Teaching Style-K.

Sasaran Perilaku

Gaya Mengajar Sendiri dimotivasi oleh tujuan yang telah ditetapkan individu. Logika internal kerangka Spectrum mengarah pada kesadaran bahwa memang mungkin bagi seseorang untuk membuat semua keputusan untuk dirinya sendiri. Perilaku ini berada di luar realitas kelas. Itu tidak dimulai atau ditugaskan oleh seorang guru, melainkan itu adalah inisiatif sendiri.

Gaya ini TIDAK hanya dimiliki oleh Leonardo da Vinci atau Edison. Bisa jadi untuk siapa saja yang memahami seluk-beluk hobi yang kompleks, individu yang terpesona dan terdorong untuk mengetahui sesuatu, atau ilmuwan yang didorong untuk memahami yang tidak diketahui. Bisa jadi untuk setiap orang yang cukup berani untuk mendorong kembali batasan, cukup ulet untuk menanggung rintangan, dan cukup mantri untuk berbaris ke drummer yang berbeda.

Gaya ini tidak selalu menghasilkan konten yang memberikan kontribusi bagi masyarakat atau menambah keindahan. Pengalaman belajar mandiri dapat menghasilkan kekacauan dan kehancuran. Penembakan di sekolah adalah contoh paling menyakitkan dari pengalaman belajar mandiri yang merusak. Masing-masing peristiwa tragis ini dirancang sendiri dan masing-masing memiliki anatomi pengambilan keputusan otodidak. Keputusan rinci dibuat tentang maksud, prosedur, urutan, dan bahkan kriteria keberhasilan.

Komentar ini memperkuat fakta bahwa gaya Spectrum tidak memiliki nilai. Tidak ada gaya yang secara inheren baik atau buruk. Keistimewaan guru dan pemilihan konten merupakan variabel yang dapat mempengaruhi kelayakan pengalaman.

Gaya Latihan (Practice Style-B)

Practice Style-B

Mengembangkan praktik mandiri dan privat dari tugas memori / reproduksi sambil menerima umpan balik pribadi dari guru.

Ringkasan

Ciri khas dari Gaya Praktik adalah permulaan kemandirian dengan membuat sembilan keputusan sambil mempraktikkan tugas memori / reproduksi dan menerima umpan balik pribadi dan individu dari guru.

Anatomi

Dalam Gaya Praktek, peran guru (T:Teacher) adalah untuk membuat semua materi pelajaran dan keputusan logistik (keputusan sebelum dampak) dan untuk memberikan umpan balik pribadi kepada peserta didik (keputusan pasca dampak). Peran pelajar (L: Learner) adalah melatih memori / tugas reproduksi secara individu dan pribadi sambil membuat sembilan keputusan spesifik: lokasi, urutan tugas, waktu mulai per tugas, kecepatan dan ritme, waktu berhenti per tugas, interval, pertanyaan awal untuk klarifikasi, pakaian dan penampilan, serta postur tubuh. Keputusan tersebut merupakan keputusan awal untuk pengembangan kemandirian.

Tujuan Materi Mata Pelajaran

Ketika Gaya Praktik tercapai, tujuan materi pelajaran berikut ditekankan: *

  • Untuk berlatih sendiri mereproduksi model
  • Untuk mengaktifkan operasi kognitif memori yang diperlukan untuk tugas
  • Untuk memperoleh dan menginternalisasi konten dari praktik pribadi
  • Untuk menyadari bahwa kinerja mahir terkait untuk pengulangan tugas
  • Untuk menyadari bahwa kinerja mahir terkait dengan pengetahuan hasil melalui umpan balik

Tujuan Perilaku

Ketika Gaya Praktek tercapai, tujuan perilaku berikut ditekankan: *

  • Untuk mengalami awal kemandirian dengan membuat sembilan keputusan
  • Untuk mengembangkan keterampilan memulai dalam sembilan keputusan
  • Untuk menyadari bahwa pengambilan keputusan mengakomodasi pembelajaran tugas
  • Untuk memulai hubungan individu dan pribadi antara guru dan peserta didik
  • Untuk belajar menghormati hak orang lain untuk membuat keputusan dalam sembilan kategori
  • Untuk belajar bertanggung jawab atas konsekuensi dari setiap keputusan, Misalnya:
    • Hubungan b Antara waktu dan tugas
    • Pengaturan kecepatan dan ritme seseorang
    • Konsekuensi penggunaan waktu
  • Mengembangkan kepercayaan dalam menggeser dan membuat sembilan keputusan

* Tidak semua materi pelajaran dan tujuan perilaku adalah titik fokus dalam setiap episode pengajaran. Tugas menentukan tujuan mana yang menjadi fokus utama dari pengalaman belajar dan tujuan yang mendukung.

Gaya latihan adalah salah satu strategi pengajaran yang paling umum digunakan dalam Pendidikan Jasmani. Ini sangat mirip dengan gaya Komando di mana guru adalah pembuat keputusan utama, dan tugas juga akan dimulai dengan peragaan dan deskripsi tentang apa yang ingin dicapai. Demonstrasi tidak harus datang dari guru, bisa dari siswa lain atau bahkan dari alat bantu audiovisual. Siswa kemudian mempraktikkan keterampilan, baik sendiri atau dengan kelompok, saat guru mengamati kinerja mereka dan menawarkan umpan balik. Perbedaan antara gaya perintah dan gaya praktik adalah bahwa gaya praktik mengizinkan beberapa siswa mengambil keputusan. Misalnya, siswa dapat memutuskan di mana mereka akan berlatih dan apakah mereka akan bekerja dengan, atau tanpa, pasangan. Di akhir sesi guru dapat meninjau kembali apa yang mereka lakukan, menekankan poin-poin penting yang telah dipelajari.