Mempertahankan Profesionalisme Sebagai Guru Pendidikan Jasmani

Setiap profesional Pendidikan Jasmani bertanggung jawab untuk mencapai dan mempertahankan kompetensi pengetahuan dan integritas yang ditunjukkan melalui praktik perilaku yang adil, jujur, dan hormat terhadap siswa, kolega, profesi, dan masyarakat. Ada empat prinsip dasar untuk menjaga profesionalisme seorang guru Penjas (Pendidikan Jasmani) yaitu:

Prinsip Pertama

Profesional Pendidikan Jasmani adalah pendidik yang mendidik perkembangan kognitif siswa, fisik, emosional dan perkembangan sosial

  1. Membuat dan mempertahankan lingkungan belajar yang aman secara fisik dan emosional bagi semua siswa.
  2. Menghormati martabat dan nilai masing-masing individu, dan membantu siswa menilai identitas mereka sendiri dan menghargai perbedaan orang lain.
  3. Membantu pertumbuhan siswa secara menyeluruh dengan mengintegrasikan intelektual, fisik, emosional dan pembelajaran sosial.
  4. Menyediakan lingkungan yang mendukung untuk interaksi sosial yang positif dan keanggotaan grup.
  5. Menyampaikan kurikulum menggunakan bahan yang berbasis penelitian dari berbagai sumber.
  6. Menggunakan berbagai strategi pengajaran yang sesuai dan relevan secara budaya dan mengarahkan pada semua gaya belajar dan tingkat kemampuan.
  7. Membantu siswa menjadi individu yang aktif, memiliki rasa ingin tahu, dan perseptif untuk berefleksi dan memonitor pembelajaran mereka sendiri.

Prinsip Kedua

Para profesional Pendidikan Jasmani berkolaborasi dengan staf sekolah, orang tua dan masyarakat untuk menyediakan berbagai peluang aktivitas fisik untuk komunitas sekolah secara keseluruhan.

  1. Berfungsi sebagai ahli aktivitas fisik di sekolah dengan berkontribusi sesuai keahlian mereka untuk projek dan aktivitas sekolah dan komunitas.
  2. Mengkoordinasikan program aktivitas fisik sekolah yang komprehensif untuk memaksimalkan pemahaman siswa, penerapan dan praktik pengetahuan dan keterampilan yang dipelajari dalam Pendidikan Jasmani.
  3. Melibatkan staf sekolah dan orang tua untuk berperan yang akan membantu dan mendukung implementasi       program aktivitas fisik sekolah yang komprehensif/meliputi seluruh aspek.
  4. Melibatkan dan bermitra dengan anggota dan agensi komunitas untuk berbagi sumber daya, dengan demikian membangun layanan kolaboratif untuk mendukung semua siswa.
  5. Berkolaborasi dengan staf sekolah untuk mendukung kurikulum sekolah yang luas.
  6. Mengidentifikasi peluang untuk menggabungkan Pendidikan Jasmani dan aktivitas fisik ke dalam inisiatif, tema dan acara sekolah.

Prinsip Ketiga

Para profesional Pendidikan Jasmani berkomitmen untuk belajar sepanjang hayat dan berkontribusi pada profesinya.

  1. Mempertahankan keanggotaan dalam asosiasi profesional).
  2. Terlibat dalam berbagai kegiatan pengembangan profesional, seperti proyek penelitian, konferensi, presentasi, dan membaca dan berkontribusi pada publikasi profesional.
  3. Berfungsi sebagai mentor, memberikan bimbingan dan dukungan kepada pendidik baru.
  4. Mendorong dan mendukung rekan-rekan mereka dalam upaya mereka untuk mengatur dan mencapai standar yang tinggi untuk pencapaian siswa.
  5. Mengunakan refleksi sebagai sarana penilaian diri untuk terus meningkatkan kualitas pengajaran dan praktik mengajar.
  6. Carilah terus untuk memperluas basis pengetahuan dan praktik terbaik dalam Pendidikan Jasmani.

Prinsip Keempat

Para profesional Pendidikan Jasmani menunjukkan pribadi dan integritas profesional di semua lingkungan dan situasi.

  1. Bertindak/berperan sebagai contoh/model dengan berpartisipasi secara teratur dalam aktivitas fisik untuk meningkatkan kesehatan.
  2. Menunjukkan kepercayaan dengan mematuhi aturan dari kerahasiaan terkait urusan semua siswa dan kolega.
  3. Menunjukkan integritas dengan menolak untuk menerima hadiah atau bantuan yang dapat mempengaruhi tindakan atau keputusan dan dapat dianggap perilaku yang tidak etis atau ilegal profesional.
  4. Latihan penilaian yang tepat di semua hubungan, sehingga tindakan selalu dicirikan oleh rasa hormat dan kepedulian terhadap orang lain.
  5. Berpakaian yang sesuai untuk lingkungan aktivitas fisik, sambil mempertahankan tingkat profesionalisme yang tinggi dan sesuai dengan aturan berpakaian sekolah.
  6. Tiba dan berangkat ke sekolah sesuai dengan kontrak pengajaran, yang memungkinkan ada waktu yang cukup untuk mempersiapkan pengajaran dan tanggung jawab administratif dan profesional lainnya.
  7. Berkomunikasi secara efektif dengan orang lain secara lisan dan tertulis.

 

Referensi

  1. Anita, Woolfolk. Educational Psychology. Active learning edition. Pearson Education, inc. 2008.
  2. Barry W.Lavay, Ron French, Hester L Henderson. 2006. Possitive Behaviour Management in Physical Education. US: Human Kinetics.
  3. Davis, Bob et all, Physical education, and Study of Sport, 3rd edition London: Mosby, 1997.
  4. John W. Santrock, Educational Psychology. Mc.Graw-Hill Company,Inc 2004.
  5. Kathleen Brenny and Kandace Martin. 2005. 1000 best new teacher survival secrets. US: Sourcebooks, Inc.
  6. NASPE. Code of Conduct for P-12 Physical Education Teachers 2011.

 

Atletik Kids (KIDS’ ATHLETICS)

Konsep “IAAF KIDS’ ATHLETICS

             Konsep kompetisi anak-anak dalam olahraga atletik selama ini merupakan miniatur dari program event atletik yang sebenarnya, sehingga menghasilkan pengalaman yang tidak menarik bagi anak-anak yang terlibat. “ATHLETICS IAAF KIDS” dikembangkan dimaksudkan untuk membawa kegembiraan dalam bermain Atletik. Even baru dan organisasi yang inovatif akan memungkinkan anak-anak untuk menemukan latihan dasar: lari cepat, lari daya tahan, melompat, melempar/tolakan di hampir setiap tempat (stadion, taman bermain, gimnasium, area olahraga yang tersedia, dll). Permainan atletik akan memberikan anak-anak kesempatan untuk memanfaatkan latihan yang bermanfaat dari Atletik, dalam hal Kesehatan, Pendidikan, dan Pemenuhan Diri).

Maksud dan tujuan pengorganisasian dari konsep “IAAF KIDS’ ATHLETICS” adalah:

  • Bahwa sejumlah besar anak dapat aktif pada saat yang bersamaan
  • Bentuk gerakan atletik yang bervariasi dan gerak dasar yang secara alami dapat dilakukan.
  • Bahwa tidak hanya anak-anak yang lebih kuat atau lebih cepat memberikan kontribusi pada suatu hasil yang baik.
  • Tuntutan keterampilan bervariasi sesuai dengan usia dan kemampuan koordinasi yang diperlukan.
  • Bahwa karakter petualangan dimasukkan dalam program, menawarkan pendekatan Atletik yang cocok atau sesuai untuk anak-anak.
  • struktur dan penilaian pada even kids atletik mudah, berdasarkan urutan peringkat suatu tim.
  • Bahwa diperlukan disini beberapa asisten dan juri/hakim (judges) diperlukan
  • Atletik ditawarkan sebagai event tim campuran (anak laki-laki dan perempuan bersama-sama)

Tujuan dari event “IAAF KIDS’ ATHLETICS” meliputi:

Pertama, Promosi Kesehatan (Health promotion) –Salah satu tujuan utama dari semua kegiatan olahraga harus mendorong anak-anak untuk bermain dan menggunakan energi mereka untuk menjaga kesehatan untuk jangka panjang. Atletik dirancang secara unik untuk menghadapi tantangan ini dengan sifat aktivitas bermain yang berbeda-beda dan oleh aktivitas fisik latihan yang dibutuhkan. Tuntutan yang meningkat dari bentuk-bentuk permainan yang diberikan kepada anak-anak akan berkontribusi pada perkembangan secara umum yang harmonis.

Kedua, Interkasi sosial (Social interaction) – “Dengan “IAAF ATHLETICS KIDS” faktor yang menguntungkan dari integrasi anak-anak dalam latar belakang sosial. Even tim, di mana setiap orang memberikan kontribusi untuk permainan, adalah kesempatan bagi anak-anak untuk bertemu dan menerima perbedaan mereka. Kesederhanaan aturan dan sifat tidak berbahaya dari acara yang ditawarkan, memungkinkan anak-anak memainkan bagian dari tim ofisial dan pelatih secara penuh. Tanggung jawab ini benar-benar mereka hadapi adalah momen spesial ketika mereka dapat mengalami pengalaman sebagai anggota.

Ketiga, Karakter petualangan (Character of adventure)– Untuk merangsang, anak-anak harus memiliki perasaan bahwa mereka benar-benar dapat memenangkan acara yang mereka ikuti. Formula yang dipilih (tim, acara/even, organisasi) dibuat untuk menjaga hasil acara tidak dapat diprediksi sampai acara terakhir. Ini adalah elemen pendorong motivasi anak-anak.

Selain dari tiga tujuan event “IAAF KIDS’ ATHLETICS”, ada satu prinsip yang dikembangkan yaitu prinsip kerja tim (Principle of team). Kerja tim adalah prinsip dasar dari “IAAF KIDS’ ATHLETICS “. Semua anggota tim memberikan kontribusi untuk hasil, pada kesempatan menjalankan acara (relay) atau sebagai kontribusi individu untuk hasil tim secara keseluruhan (dalam setiap peristiwa). Partisipasi individu berkontribusi pada hasil tim dan memperkuat konsep bahwa partisipasi setiap anak harus dihargai. Setiap anak mengambil bagian dalam semua kejadian yang mencegah spesialisasi awal. Tim dicampur (terdiri dari 5 anak perempuan dan 5 anak laki-laki jika memungkinkan).

Referensi

IAAF KIDS’ ATHLETICS – A Practical Guide (2006) © International Association of Athletics Federations