STRENGTH

Dalam konsep mekanika kekuatan berkaitan dengan hukum Newton I dan hukum Newton II. Hukun Newton I, yakni hukum tentang kelembaman yang berbunyi: jika suatu benda dalam keadaaan diam atau bergerak, maka benda tersebut akan tetap diam atau bergerak bila tidak ada sebab-sebab yang menimbulkannya. Adapun sebab-sebab yang menimbulkan benda tetap bergerak atau tetap diam adalah gaya. Gaya sama dengan kekuatan yang merupakan satu-satunya penyebab yang dapat mengubah keadaan atau kedudukan suatu benda. Gaya adalah vektor, vektor adalah suatu besaran yang mempunyai ukuran besar dan mempunyai arah. Jika suatu benda dikenai gaya, maka benda tersebut akan timbul percepatan (acceleration= a). sedang hukum Newton II berbunyi: besar kecilnya percepatan (a) tergantung dari massa (m) benda dan besarnya gaya (force= f) yang menimbulkannya. Untuk itu besar kecilnya gaya atau kekuatan ditentukan oleh rumus sebagai berikut:
F= m . a
F= Force (gaya/kekuatan)
m= Massa (berat/beban)
a= Acceleration (percepatan atau kecepatan/waktu)
Pengertian kekuatan secara umum adalah kemampuan otot atau sekelompok otot untuk mengatasi beban atau tahanan. Pengertian secara fisiologi, kekuatan adalah kemampuan muscular untuk mengatasi tahanan beban luar dan beban dalam. Tingkat kekuatan olahragawan diantaranya dipengaruhi oleh keadaan: panjang pendeknya otot, besar kecilnya otot, jauh dekatnya titik beban dengan titik tumpu, tingkat kelelahan, jenis otot merah atau putih, potensi otot, pemanfaatan potensi otot, teknik, dan kemampuan kontraksi otot.
Dengan demikian konsep dasar dalam meningkatakan kekuatan dapat ditempuh dengan tiga cara, pertama massa atau bebannya yang ditingkatkan percepatannya tetap, kedua massanya tetap tetapi percepatannya ditingkatkan, dan ketiga kedua-duanya baik massa maupun percepatannya sama-sama ditingkatkan.
Manfaat dari latihan kekuatan bagi olahragawan, menurut Sukadiyanto (2005: 80) diantaranya untuk: (1) meningkatkan kemampuan otot dan jaringan, (2) mengurangai dan menghindari terjadinya cidera pada olahragawan, (3) meningkatkan prestasi, (4) terapi dan rehabilitasi cidera, dan (5) membantu mempelajari atau penguasaan teknik.
Pengaturan Intensitas Beban dan Waktu Interval
Intensitas Irama t. I (menit) Kegunaan
> 105% Lambat 4-5 Meningkatkan kekuatan maksimal dan tonus otot
80-100% Lambat-sedang 3-5 Meningkatkan kekuatan maksimal dan tonus otot
60-80% Lambat-sedang 2 Meningkatkan Hypertrophy otot
50-80% Cepat 4-5 Meningkatkan power
30-50% Lambat-sedang 1-2 Meningkatkan daya tahan otot
Menu Program Latihan Kekuatan
% IRM
Rep/Set
Irama
t. I
Set
Metode
Sasaran
100-85%
1-5
Sedang
2-5 menit
Untuk atlet pemula: 3-5, Top: 5-8
85%/4, 95%/2-3, 100%/1, 95%/2-3
Kekuatan maksimum untuk jenis olahraga asiklus
85-70%
5-10
Sedang-lambat
2-4 menit
3-5
70%/10, 80%/7, 85%/5, 85%/5
Kekuatan maksimum untuk jenis olahraga siklus
50-30%
6-10 dengan kecepatan maksimal
Cepat eksplosif
2-5 menit
4-6
30%/10, 40%/10, 50%/10, 40%/10
Power gerak siklus
75%
6-10
Sangat cepat
2-5 menit
4-6
75%/10, 40%/10, 75%/10, 75%/10
Power gerak non siklus
60-40%
20-30 (50-70% Rep Maks)
Cepat-sedang
30-45 detik
3-5
Latihan sirkuit
Ketahanan otot
40-25%
25-50%
Dari Rep Maks
Sedang-cepat
Optimal
4-6
Latihan sirkuit
Ketahanan otot

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *