Manfaat Beraktivitas Fisik Setiap Hari

MManfaat Beraktivitas Fisik Harian
         Mengapa di setiap sekolah  terdapat adanya pelajarang pendidikan jasmani …? akan tetapi di Indonesia pendidikan jasmani masih merupakan pelajaran yang masih di anggap kurang penting. Bagi sebagian siswa maupun orangtua, masih lebih mementingkan nilai-nilai akademik seperti Matematika, Fisika, Kimia, Bahasa,  atau yang lainnya dibandingkan pendidikan jasmani.  Tidak hanya orang tua ataupun murid, dari pihak sekolah  sendiri masih menganggap pelajaran olahraga kurang penting sehingga kurang diperhatikan, hal tersebut karena kurangnya wawasan kepala sekolah sebagai leader kurang memahami pentingnya olahraga secara keseluruhan dan bagaimana menerapkannya didalam sekolah yang mereka pimpin. Secara luas diakui bahwa aktivitas fisik sangat penting untuk pertumbuhan  dan  pembangunan tubuh anak-anak. Aktivitas fisik secara teratur dapat memiliki dampak positif pada siswa  dari segi fisik, mental, dan kesejahteraan sosial. Secara khusus, aktivitas fisik mungkin memiliki dampak pada pencapaian/prestasi siswa, kesiapan untuk belajar, perilaku/sikap, dan harga diri. Pengalaman positif dengan beraktivitas fisik pada usia muda juga membantu meletakkan pondasi dasar kesehatan,  kehidupan  yang produktif. Penelitian juga menunjukkan bahwa anak-anak berada dalam bahaya kerena semakin meningkatnya penyakit serius yang berhubungan dengan obesitas, yang dapat disebabkan oleh kurangnya  aktivitas.  Olehkarenannya di sekolah yang sudah maju terutama di luarnegeri disetiap sekolah mempunyai aktivitas harian yang dilakukan diluar pelajaran olahraga, yang dilakukan secara serentak dan diprogram oleh kepala sekolah dan guru kelas. Berikut ini adalah contoh-contoh yang diambil dari penelitian tentang subjek ini:  “Studi menunjukkan efek positif aktivitas fisik harian pada  kinerja siswa dan prestasi akademik dalam hal memori, observasi, pemecahan masalah dan pengambilan keputusan, serta perbaikan yang signifikan dalam sikap, disiplin, perilaku dan kreativitas. “.  

  • “Studies demonstrate the positive effects daily physical activity has on student performance and academic achievement in terms of memory, observation, problem-solving and decision-making, as well as significant improvements in attitudes, discipline, behaviours and creativity.”– J. J. Keays and K. R. Allison,“The Effects of Regular Moderate to Vigorous Physical Activity on Student Outcomes: A Review”, Canadian Journal of Public Health 86, no. 1, (January/February 1995), p. 64.
  • “Between 1981 and 1996, the number of obese children in Canada between the ages of seven and 13 tripled.This is contributing to a dramatic rise in illnesses such as type 2 diabetes,heart disease, stroke,hypertension and some cancers. . . . many young people do not have the opportunity to be physically active every day . . .”– 2004 Ontario Chief Medical Officer of Health Report: Healthy Weights, Healthy Lives (Toronto:Ministry of Health and Long-Term Care,Ontario, 2004), p. 2.
  • “School-based healthy eating and physical activity programs provide a great opportunity to enhance the future health and well-being of children because they can reach almost all children and may (1) enhance learning and provide social benefits, (2) enhance health during critical periods of growth and maturation, (3) lower the risk for chronic diseases in adulthood, and (4) help to establish healthy behaviors at an early age that will lead to lifelong healthy habits.” – Paul J.Veugelers and Angela L. Fitzgerald,“Effectiveness of School Programs in Preventing Childhood Obesity: A Multilevel Comparison”, American Journal of Public Health 95, no. 3 (March 2005), p. 434. “Analysis of data from the CCHS [Canadian Community Health Survey], the CFLRI [Canadian Fitness and Lifestyle Research Institute’s] Physical Activity Monitor, and the HBSC [Health Behaviour in School-Aged Children] survey indicates that less than half of Canadian children and youth are physically active on a daily basis to a degree of energy expenditure that meets the guidelines for healthy growth and development.”– Active Healthy Kids Canada, Dropping the Ball: Canada’s Report Card on Physical Activity for Children and Youth, 2005 (Toronto, 2005), p. 7.
  • “. . . studies generally support the suggestion from cross-sectional data that academic performance is maintained or even enhanced by an increase in a student’s level of habitual physical activity, despite a reduction in curricular or free time for the study of academic material.” – Roy J. Shephard,“Curricular Physical Activity and Academic Performance”, Pediatric Exercise Science 9 (1997), p. 119.
  • “Health and physical education are essential to the entire school curriculum. Studies show that students who participate in physical activity each day exhibit improved memory, concentration, and communication, problem-solving, and leadership abilities, which improve their learning in other subject areas. Such students also display more positive attitudes towards themselves, improved interpersonal behaviour, and a willingness to meet and deal with the challenges of daily life.” (– The Ontario Curriculum, Grades 1–8: Health and Physical Education, 1998, p. 5).
  • “Encouraging kids to build physical activity into their daily routine helps to create a pattern that may stay with them for the rest of their lives.” “The goal is to get the children moving more. As a teacher who is in daily contact with children you can do a lot to help.You can build physical activity thinking and behaviour into your classroom and help kids to become aware of the need for physical activity.” (– Health Canada, Canada’s Physical Activity Guide to Healthy Active Living:Teacher’s Guide to Physical Activity for Children (6–9 Years of Age), 2002, pp. 1 and 2).
         Dari beberapa kajian diatas menggambarkan kesehatan dan pendidikan jasmani sangat penting dalam kurikulum sekolah yaitu untuk membantu  membentuk perilaku sehat pada usia dini yang akan mengarah kepada kebiasaan yang sehat seumur hidup.  Siswa yang berpartisipasi dalam kegiatan fisik setiap hari menunjukan meningkatkan daya ingat, konsentrasi, dan komunikasi, pemecahan masalah, dan kemampuan kepemimpinan, kreativitas bahkan dapat meningkatkan pembelajaran di bidang studi lainnya walaupun kegiatan tersebut akan mengurangi waktu untuk mempelajari materi akademik mereka. Dalam dunia kesehatan menunjukan bahwa dengan beraktifitas sehari-hari akan mengurangi berbagai penyakit yang berbahaya seperti diabetes tipe 2, penyakit jantung, stroke, hipertensi dan beberapa jenis kanker, dll... Selain itu banyak nilai-nilai yang terkandung didalam olahraga dimana siswa juga menampilkan lebih banyak sikap positif terhadap diri sendiri, meningkatkan perilaku interpersonal, dan kesediaan untuk bertemu dan menghadapi tantangan hidup sehari-hari, oleh karena itu olahraga dapat dikatakan miniatur kehidupan.

    
    

  

   

    How to Improve Your VO2Max….!!! Answered from question “What Is Your VO2Max…?

    ENDURANCE  (DAYA TAHAN)
    Pengertian ketahanan ditinjau dari kerja otot adalah kemampuan kerja otot atau sekelompok otot dalam jangka waktu tertentu, sedang pengertian ketahanan dari system energy adalah kemampuan kerja organ-organ tubuh dalam jangka waktu tertentu. Istilah ketahanan atau daya tahan dalam dunia olahraga dikenal sebagai kemampuan peralatan organ tubuh olahragawan untuk melawan kelelahan selama berlangsungnya aktivitas atau kerja.latihan ketahanan dipengaruhi dan berdampak pada kualitas system kardiovaskuler, pernapasan dan system peredaran darah. Oleh karana itu factor yang berpengaruh terhadap ketahanan adalah kemampuan maksimal dalam memenuhi komsumsi oksigen yang ditandai dengan VO2max. 
    Komponen biomotorik ketahanan pada umumnya digunakan sebagai salah satutolok ukur untuk mengetahui tingkat kebugaran jasmani (physical fitness) olahragawan. Kebugaran jasmani adalah suatu keadaaan kemampuan peralatan tubuh yang dapat memelihara keseimbangan tersedianya energy sebelum, selama, dan sesudah aktivitas kerja berlangsung. Hubungan antara ketahanan dan kinerja (penampilan) fisik olahragawan diantaranya adalah:
    1. Kemampuan untuk melakukan aktivitas kerja secara terus menerus dengan intensitas yang tinggi dan dalam jangka waktu lama.
    2. Kemampuan untuk memperpendek waktu pemulihan (recovery), terutama pada cabang olahraga pertandingan dan permainan.
    3. Kemampuan untuk menerima beban latihan yang lebih berat, lebih lama, dan bervariasi.
    Dengan demikian olahragawan yang memiliki ketahanan baik akan mendapatkan keuntungan selama bertanding, diantaranya, mampu:
    1. Menentukan irama dan pola permainan,
    2. Memelihara atau mengubah irama dan pola permainan sesuai yang diinginkan, dan
    3. Berjuang secara ulet dan tidak mudah menyerah selama bertanding.
     Sebelum kita menjelaskan bagaimana meningkatkan Vo2max ada baiknya kita melihat VO2max untuk atlet dan Non atlet pada tabel berikut:

    Non Athletes

    Age Male Female
    10-19 47-56 38-46
    20-29 43-52 33-42
    30-39 39-48 30-38
    40-49 36-44 26-35
    50-59 34-41 24-33
    60-69 31-38 22-30
    70-79 28-35 20-27

    Athletes

    Sport Age Male Female
    Baseball 18-32 48-56 52-57
    Basketball 18-30 40-60 43-60
    Cycling 18-26 62-74 47-57
    Canoeing 22-28 55-67 48-52
    Football (USA) 20-36 42-60
    Gymnastics 18-22 52-58 35-50
    Ice Hockey 10-30 50-63
    Orienteering 20-60 47-53 46-60
    Rowing 20-35 60-72 58-65
    Skiing alpine 18-30 57-68 50-55
    Skiing nordic 20-28 65-94 60-75
    Soccer 22-28 54-64 50-60
    Speed skating 18-24 56-73 44-55
    Swimming 10-25 50-70 40-60
    Track & Field – Discus 22-30 42-55
    Track & Field – Running 18-39 60-85 50-75
    Track & Field – Running 40-75 40-60 35-60
    Track & Field – Shot 22-30 40-46
    Volleyball 18-22 40-56
    Weight Lifting 20-30 38-52
    Wrestling 20-30 52-65
    Tables adapted from: Wilmore JH and Costill DL. (2005) Physiology of Sport and Exercise: 3rd Edition. Champaign, IL: Human Kinetics
    Metode Latihan Ketahanan
    Sebelum melatih unsur yang lain harus didahului dengan melatih unsur ketahanan, terutama kemampuan aerobik. Menurut Sharkey (1986) dan Martens (1990) dalam. Latihan ketahanan untuk menuju puncak prestasi dimulai dari latihan yang mengembangkan kemampuan aerobic, selanjutnya ambang rangsang anaerobic (anaerobic threshold), anaerobic, dan puncaknya adalah kecepatan. Pengertian anaerobic threshold adalah suatu kondisi titik permulaan dari akumulasi asam laktat. Selanjutnya untuk menentukan intensitas latihan pada setiap tahap dalam piramida latihan adalah menggunakan perkiraan denyut jantung (DJ) latihan. Oleh karena itu untuk menentukan intensitas fondasai latihan aerobic intensitas latihan antara 60-80%, anaerobic threshold 80-90%, latihan anaerobic 90-95%, dan latihan kecepatan 95-100%, dimana seluruh persentase tersebut besarnya dihitung dari denyut jantung maksimal.

    Puncak Prestasi                                                                          Sasaran                                Periodesasasi

    %     100%                                                                         Speed (kecepatan)                     Pra+ Kompetisi
    D      95%        
    J       90%                                                                          Latihan Anaerobik                      Pra+ Kompetisi
            85%         
    M      80%                                                                         Anaerobic Treshold                  Persiapan I-II
    a     75%         
    k    70%                                                                             Fondasai Aerobik                Transisi+Persiapan I
     s    60%

    Piramida Latihan

    Metode Latihan dan Perkiraan Sistem Energi

    Nama dan Definisi Metode Latihan
    % Pengembangan
    ATP-PC
    LA-O2
    O2
    Acceleration Sprint: lari 40-100m mulai dari jogging makin lama dipercepat dengan memperpanjang langkah
    90
    5
    5
    Continous Faster: Lari jarak jauh dengan irama cepat
    2
    8
    90
    Continous slower: lari jarak jauh dengan dengan irama lambat
    2
    5
    93
    Hollow Sprint: lari cepat 50m, jalan 50m, jogging 50m, lari cepat lagi 50m, dan seterusnya (tergantung repetisi)
    85
    10
    5
    Interval sprinting: lari cepat 40m diselingi jogging 60m, dengan total jarak 3.000m
    20
    10
    70
    Interval training: lari diselingi istirahat antar lari sbb Set I   4X200 m, t = 0:27 (t.r= 1:21)
    Set II  8X100 m, t = 0:13 (t.r= 0:39)
    Set III 8X100 m, t = 0:13 (t.r= 0:39)
    10-30
    30-50
    20-60
    Jogging: jalan atau lari dengan irama lambat sampai sedang, menempuh jarak 6.000m atau lari >30 menit.
    100
    Repetition Running : sama dengan interval training, hanya t kerja dan t recoverynya lebih lama (panjang)
    10
    50
    40
    Speed Play (fartlek): jogging 5-10 menit, jalan dan jogging 5 menit dan diselingi lari cepat 50-60m, diulang-ulang.
    20
    40
    40
    Sprint Training: lari dengan kecepatan maksimal antara 40-50m  diulang 16-20X, t.r dan t.i lengkap (rasio 1: 4-5).
    90
    6
    4

    Perkiraan Menghitung Denyut Jantung Maksimal

    Rumus
    Denyut Jantung
    Keterangan
    220-Usia ≥ 60X/menit Tidak terlatih
    210-Usia    51-59/menit Terlatih
    200-Usia ≤ 50X/menit Sangat Terlatih

    DJ. Latihan = DJ.Ist+ …% (DJ. Maks-DJ. Ist)
    DJ. Ist                    = Denyut jantung Istirahat
    …%                         = Ukuran besarnya Intensitas latihan yang dikehendaki
    DJ. Maks              = Denyut jantung maksimal (disesuaikan dengan DJ istirahat individu).

    Target Heart Rate Sheet
    Example For You
    Boys start with 220 Girls start with 226

    Subtract your age
    220
    -12
    Equal maximum times heart can beat/minute

    Subtract resting heart rate
    208
    -72
    Multiply by 60%
    136
    X 0.60
    Add resting heart rate
    81.60
    +72.00
    Equal approximate target heart rate (THR)
    154
    Beat per minute
    Beat per minute your THR

    * Resting heart rate: The best time to find out your resting heart rate is in the morning, after a good night’s sleep, and before you get out of bed (/60 second).

    Pedoman Menu Program Latihan Ketahanan Cara Kontinyu

    Intensitas Rendah
    Komponen Latihan
    Intensitas tinggi
    30 menit- 3 jam
    Durasi (t. kerja)
    15 menit-1 jam
    70-80%
    Intensitas
    80-90%
    140-160X/menit (70-80%)
    Denyut jantung
    160-180X/menit (80-90%)
    55-70 mL.Kg. menit
    % VO2 Max
    70-80 mL.Kg. menit
    < 3 mmol. L
    Asam Laktat
    3-5 mmol. L

    Pedoman Program Latihan Interval

    Sumber Energi
    Waktu latihan (menit:detik)
    Jml. Rep
    Jml. Set
    Rep/Set
    Rasio t.kerja: Istirahat
    Jenis aktivitas saat interval
    ATP-PC
    0:10
    0:15
    0:20
    0:25
    50
    45
    40
    32
    10
    9
    10
    8
    1:3
    Istirahat
    Istirahat
    ATP-PC-LA
    0:30
    0:40-0:50
    1:00-1:10
    1:20
    25
    20
    15
    10
    5
    5
    5
    5
    1:3

    1:2
    Latihan ringan-sedang
    LA-O2
    1:30-2:00
    2:10-2:40
    2:50-3:00
    8
    6
    4
    4
    6
    4
    1:2
    1:1
    Aktivitas ringan
    Istirahat
    O2
    3:00-4:00
    4:00-5:00
    4
    3
    4
    3
    1:1
    1:1/2
    Istirahat
    Sumber Energi
    Jarak (yards)
    Jml. Rep
    Jml. Set
    Rep/Set
    Rasio t.kerja: Istirahat
    Jenis aktivitas saat interval
    Lari
    Renang
    ATP-PC
    55
    110
    15
    25
    50
    24
    5
    3
    10
    8
    1:3
    Istirahat jalan
    ATP-PC-LA
    220
    50
    16
    4
    4
    1:2
    Latihan ringan-sedang
    LA
    440
    100
    8
    2
    4
    1:2
    Istirahat
    LA-O2
    660
    880
    150
    200
    5
    4
    1
    2
    5
    2
    1:2
    1:1
    Istirahat
    O2
    1100
    1320
    300
    350
    3
    3
    1
    1
    3
    3
    1:1/2
    1:1/2
    istirahat

    Keseluruhan Menu Program Latihan Interval

    Komponen latihan
    Interval Panjang
    Interval Menengah
    Interval Pendek
    Durasi (t.kerja)
    2-5 menit
    30dtk-2menit
    5-30 detik
    Intensitas
    85-90% maks
    90-95% maks
    >95% maks
    t. recovery
    1:1 s.d 1:2
    1:2 s.d 1:3
    1:3 s.d 1:5
    t. interval
    2-8 menit
    2-6 menit
    15-25 detik
    Repetisi
    2-12
    3-13
    5-20
    Frekuensi
    1X/36 Jam
    1X/48Jam
    1X/36-48 Jam
    System Energi
    Aerobik
    Anaerobik Laktik
    Anaerobik alaktik
    Periodesasi
    Persiapan I-II
    Persiapan I, kompetisi I+ II
    Persiapan I, kompetisi I+ II
    Pengaruhnya
    Fisiologi, Biomekanik, psikologi
    Fisiologi, Biomekanik, psikologi
    Fisiologi, Biomekanik, psikologi

    Pedoman Untuk Latihan Ketahanan Aerobik dan Anaerobik

    Aerobik
    Komponen Latihan
    Anaerobik
    60-70% maksimal
    Denyut jantung 140-160X/menit
    Intensitas
    90-95% maksimal Denyut jantung 170-190X/menit
    3-10 menit
    Durasi
    5-120 detik
    3-4 menit (aktif recovery)
    Denyut jantung 120X/menit)
    Recovery
    2-10 menit (lari/jogging)
    Relative lebih tinggi (160Xmenit)
    Repetisi
    3-4 set dengan 4-6 repetisi